Thursday, November 20, 2014

Obrolan Santai Bersama Offroader Nasional dan Banua di Luar Sirkuit

Obrolan Santai Bersama Offroader Nasional dan Banua di Luar Sirkuit
 

- Rifat Senang Banyak Pembalap Hebat di Kalsel

Rifat Sungkar, pembalap offroad yang sudah menjadi selebriti di dunia olahrga negeri ini. Sementara H Tajerian Noor, pehobi otomotif banua yang namanya belakangan makin sering disebut dalam berita

Zalyan Shodiqin Abdi, Banjarbaru

"Oh iya, jadi gini. Good news is good news. Bad news is good news for me," ujar Rifat kepada penulis, Minggu kemarin di sela helatan X-Offroad Final 2014, Banjarbaru Kalsel.

Kalimat itu dia nyatakan, setelah penulis menyampaikan bahwa beberapa waktu lalu di koran ini disebutkan, Rifat pernah kalah oleh H Tajerian Noor, pembalap BKW asal Banua. "Tidak apa-apa, karena itu jadi motivasi buat saya," ucapnya.

Rifat lantas mengaku salut dan bangga dengan pembalap Kalsel. "Iya, salut saya. Banyak memang pembalap hebat di Kalsel ini. Saya lihat, semakin ke sini semakin banyak peningkatannya," akunya. Dia menambahkan, kemajuan itu tidak lepas dari peran maksimal para pengusaha di Kalsel.

Pria bersuara lembut ini menambahkan, dirinya akrab dengan para pembalap di Kalsel. "Mereka asik-asik. Tapi, saya sering tekankan, kalau pakai helem, semua musuh, tapi kalau sudah lepas helem ya kamu bisa lihat sendirilah," sebutnya. Sekadar diketahui, perbincangan dengan Rifat berada di dalam mobil caravan yang kabarnya seharga Rp3,5 Miliar.

Pada kesempatan tersebut, Rifat juga menjelaskan, untuk pembalap Banua dalam memilih mobil harus memperhatikan beberapa hal. "Untuk di ajang speed offroad, mobil itu selain kecepatannya, yang terpenting juga suspensinya," paparnya menyikapi beberapa agen penjual mobil di seputaran acara.

X-Offroad Final 2014 memang berlangsung seru, beberapa media televisi nasional hadir meliput acara ini. Warga di seputaran Banjarbaru dan dari luar Banjarbaru turut meramaikan tribun penonton. Perhelatan Sabtu - Minggu itu tidak meminta biaya masuk, hanya di hari terakhir, pengelola parkir memasang tarif jasa Rp5 ribu untuk kendaraan roda dua.

Di hari pertama, hujan dan angin angin kencang sempat datang. Belasan tenda peserta runtu. Beruntung tidak lama. Menariknua meski medan sempat basah, namun tidak terlalu membahayakan pembalap. Rifat mengaku saat trek basah, dia hanya memakai ban kering. Sebelumnya, kepada awak media, pembalas nasional ini mengaku di Indonesia, sirkuit Kalsel adalah yang terbaik, karena kontur tanahnya padat. (yn/bin)

Sumber, Radar Banjarmasin edisi cetak 10 November 2014, halaman 1.

No comments:

Post a Comment