Situs ini berisi tentang sosok H Tajerian Noor, owner PT BKW Buana Karya Wiratama. Baik itu yang disadur dari berbagai media massa, atau tulisan yang digarap sendiri oleh pemilik situs.
Tuesday, November 4, 2014
Tim BKW Kembali Harumkan Banua
Tim BKW Kembali Harumkan Banua
Rian Fahrenza Pelajar Tanbu Juara Nasional Grasstrack
Sepertinya hanya nasib, hanya masalah teknis, remaja 16 tahun asal Tanbu - Kalsel duduk di urutan ketiga Final Kejurnas Grasstrack Jateng. Diberikan waktu 10 menit saja oleh panitia jajal trak yang asing baginya.
Zalyan Shodiqin Abdi, KOTABARU
Minggu (3/11), pertama kalinya pembalap usia 16 tahun, Rian Fahrenza crosser Tim ACP BKW besutan pengusaha muda H Tajerian Noor, meraih juara di tingkat nasional kategeori senior, ajang Kejurnas Grasstrack. Pelajar kelas 3 SMA Nusantara Tanbu tersebut, disebut hanya mencoba trek lintasan selama 10 menit saja sebelum bertanding.
"Alhamdulillah, kita juara tiga, ini nasional lho. Itu pun si Rian hanya mencoba trek selama 10 menit, padahal dia tidak tahu sama sekali treknya, sebelumnya tidak pernah jajal trek itu," kata Ansyari, manager Rian
Hal tersebut dibenarkan Mekanik ACP BKW, Ramadhony. "Ya, semua juara satu sama juara dua, itu dari tuan rumah. Wajar dong, mereka juara, sudah sering latihan di sana. Nah, si Rian waktu datang ke Jateng itu, latihan cuma 10 menit saja di trak, ya wajarlah. Tapi itupun, sukur sudah bisa kalahkan puluhan pebalap dari semua wilayah Indonesia," ujarnya.
Ketua IMI (Ikatan Motor Indonesia) Tanah Bumbu, Murhansyah senada mengatakan. "Rian, datang ke lokasi hari Kamis (30/10), pertandingan itu digelar Sabtu (1/11) sampai Minggu (2/11). Sayang, waktu hari Jumat saat Rian mau jajal trek, tidak bisa. Panitia melarang karena sirkuit ditutup. Jadi ya ndak bisa latihan," akunya.
Meski demikian, dia menilai Rian sudah maksimal berusaha. "Hanya selisih berapa second saja itu sama juara satunya. Sudah dua kali kita dapat gelar nasional. Dulu, di tahun 2012, juga Rian yang bawa nama harum Kalimantan, waktu itu dia juara 2 nasional kategori pemula. Sekarang dia juara tiga di kategori senior," ujarnya bangga.
Murhansyah menilai bakat besar Rian ditunjang dengan perhatian yang maksimal Ketua KONI Tanbu H Tajerian Noor, sekaligus pemilik BKW Racing Team. "Ke depan, kami harap, selain peran pengusaha, peran pemerintah juga bisa ditingkatkan lagi. Sayang, bakat-bakat muda di lokal, pas dewasa tidak berkembang maksimal karena kurangnya perhatian, penghargaan dan binaan dari pemerintah," sebutnya.
Terlepas dari itu Rian mengaku, capainnya itu sudah sangat memuaskan. "Kalau di bilang puas ya puas. Bayangkan, masa saya dikasih waktu 10 menit saja mencoba lintasannya. Padahal, kan lintasan itu asing sekali," paparnya kepada wartawan.
Kendala kedua adalah, saat balapan motor Rian sempat macet. "Sempat trouble juga sih. Ada lima menit dibaiki waktu itu. Nah, selisih waktu saya sama yang juara satu itu ada tiga menitan, jauh memang," tambahnya.
Remaja yang mengaku sudah membalap sejak usia 15 tahu ini, menegaskan akan terus berlaga di dunia balap. "Ya sampai besar nanti lah. Saya maunya jadi pembalap profesional. Biar bisa bikin bangga banua," tuturnya
Dihubungi terpisah, Tajeri mengaku bangga dengan anak asuhnya itu. "Bangga lah. Ke depan, saya harap akan ada Rian-Rian yang lain, bukan cuma di Tanah Bumbu, tapi juga daerah lainnya di Kalsel. Kami akan support maksimal untuk kemajuan dunia olahraga di banua ini," ujar pria yang beberapa kali pernah mengalahkan Rifat Sungkar di lintasan balap.
Sekadar diketahui, lima besar Kejurnas Grasstrack Jateng adalah Akbar Taufan dari Jateng, disusul Rizky HK dari Jatang, Rian Fahrenza dari Kalsel, Yahmani dari Bali, dan Dikky Jazz Damana dari Jateng. (*/ma/tri)
Sumber, Radar Banjarmasin 4 November 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment