- H Tajerian Noor, Dirut PT BKW -
Berkah (Relasi) Jualan Air
Tahun 1997, Tajerian Noor baru menjejak
Batulicin, dia bukan siapa-siapa. Hanya seorang pemuda penjaja air. Sekarang,
ia adalah pimpinan perusahaan dengan seribuan karyawan.
Jika melihat Tajerian Noor saat masih
mengeluti bisnis "basah" nya, tentu orang tidak menyangka, di usianya
saat ini 36 tahun, dia adalah pengusaha yang diperhitungkan di banua.
Karyawannya seribuan orang, pernah dapat penghargaan pajak dengan sumbangsih di
atas Rp1 Miliar pertahun.
Direktur Utama PT BKW, dulu hanya anak biasa
saja, lahir 14 Fabruari 1978 di Gang Sasak Kelurahan Kotabaru Tengah Kabupaten
Kotabaru.
"Kalau orang melihat saya sekarang,
punya perusahaan besar, karyawan seribuan. Ini tidak diraih dengan mudah, saya
benar-benar berangkat dari nol. Hanya bermodal sepuluh jari," ujarnya
kepada penulis pekan tadi di kediamannya, Jl Kasturi Kabupaten Tanah Bumbu,
Kalsel.
Tajeri bercerita, masa kecilnya dia habiskan
di sebuah kampung di gang kecil, dekat dengan laut. Tinggal bersama ayah H Ali
Badrun, dan Ibu Hj Damayanti. Anak ketiga dari empat bersaudara ini, tumbuh
layaknya anak-anak yang lain. Hanya saja, sejak remaja, Tajeri memang dikenal
supel dan mudah bergaul.
Tajeri kecil memang sudah terlihat bakat
bisnisnya. Beberapa sumber di Kotabaru mengatakan, sejak remaja Tajeri sudah
suka bekerja, dan banyak berteman dengan orang yang lebih dewasa.
"Nah, di tahun 1997 saya pindah ke
Batulicin. Di Batulicin inilah, beragam pekerjaan saya kerjakan. Terus hingga
dewasa, sampai sekarang. Berat, jatuh bangun dulu itu," kenangnya.
Salah satu perjuangannya adalah menjadi
penjual air. "Saya pernah jualan air, benar-benar jualan air, seperti yang
biasa kita lihat waktu kemarau. Tanya saja dengan warga Batulicin. Saya jual
sendiri, ambil air sendiri, jual sendiri," ceritanya.
Nah, seorang pelanggannya adalah Said, warga
Jakarta yang bekerja sebagai pengusaha batubara di Tanah Bumbu. Said kemudian
merekomendasikan Tajeri ke pelanggan-pelanggan, perusahaan yang membutuhkan air
dalam jumlah banyak.
Momentum besar usaha Tajeri terjadi di tahun
2005, saat itu dia mengambil alih perusahaan ayahnya PT Buana Karyawa Wiratama
(BKW) yang telah pailit. Nekat? Iya. Pasalnya, Tajeri tidak punya apa-apa untuk
menjalankan usaha kontruksi. "Uang ada saja, tapi sedikit sekali. Tapi,
saya pikir. Sayang sekali usaha Bapak yang sudah bertahun-tahun beliau
jalankan, tidak ada yang meneruskan," kenangnya.
Sembari terus mengembangkan bisnis air,
Tajeri mulai menjalankan proyek kecil-kecilan dengan bendera BKW. Beberapa
proyek sukses dia tuntaskan, dengan kualitas yang sangat baik. "Saya
bekerja, intinya kepuasan pelanggan," ujarnya.
Perlahan ia menyasar proyek besar. Cerdasnya
Tajeri, dia sadar proyek kontruksi memerlukan bahan baku. "Saya lihat,
untuk membangun jalan dan bangunan perlu batu yang banyak, saya pun membuka
usaha produksi batu," paparnya.
Dan waktu terus berjalan, akhirnya PT BKW
menjadi perusahaan terkemuka di Kalsel, dalam bidang kontruksi. Memiliki
karyawan hingga seribuan orang. Sekarang, bisnis Tajeri pun melebar ke
pertambangan batubara, aspal untuk jalan, dan perkebunan kelapa sawit.
Karena itu, pada momen sumpah pemuda ini,
Tajeri ingin berbagi kepada para pemuda banua, menurutnya kalau ingin membangun
usaha, ternyata "tidak perlu" uang.
"Banyak orang lambat berusaha, karena
sibuk mikir modal. Saya, dulu hanya bermodal sepuluh jari dan kejujuran. Karena
jujur, maka relasi-relasi akan percaya dengan kita, dan modal mudah didapatkan.
Intinya, usaha itu kerja keras dan kejujuran," sebutnya. (zal/by/bin)
Sumber, Radar Banjarmasin edisi 28 Otkotber
2014
-------------
NASI Di PIRING SELALU HABIS
Bagaimana sosok Tajeri dimata orang dekatnya?
Berikut komentar dari keluarga, sahabat dan anak buahnya.
Di kalangan keluarga Tajeri memang dikenal
anak berbakti. Ibundanya, Hj Damayanti mengatakan itu. "Anaknya baik
sekali. Berbakti memang dia sama orangtua," ujarnya.
Menurut Damayanti, Tajeri memang terlihat
bakalan sukses, utamanya karena sedari remaja sudah terbiasa kerja keras.
"Ndak malu dia, kerja apa saja dulu itu, yang penting halal," kata
sang Ibu.
Dari kecil hingga dewasa, Tajeri juga dikenal
sebagai anak yang pandai mensukuri rezeki Tuhan. Misalnya, kalau makan, nasi di
piringnya biasanya selalu habis. "Anaknya, juga pintar bersukur. Kalau
makan itu, selalu habis. Ndak milih-milih makanan," aku Damayanti.
Tajeri sendiri mengaku, kesuksesan dia
sekarang ini tidak akan ada artinya kalau orangtuanya masih susah.
"Pertama sekali itu, kalau kita ada rezeki, ingat orangtua kita. Jangan
sampai kita makan enak, ayah dan ibu malah susah, tidak berkah rezeki kita
nanti," katanya.
Ã
Uniknya, sampai sekarang dia masih suka
bermanja dengan sang Ibu. Pasalnya, setiap Jumat selalu disempatkannya
berkunjung, dan makan masakan Ibu. "Kalau hari Jumat, saya biasa jenguk
Bunda, makan masakan beliau, bercengkerama, melepas kangen," tuturnya.
Selama ini, Tajeri juga dikenal sabagai sosok
philantropist. Banyak warga atau komunitas yang telah dibantunya.
Ketika ditanya, berapa dana yang dia siapkan
perhari atau perbulan, Tajeri enggan menyebut nominalnya. "Tidak perlu
menyebut berapa nominal saya sediakan. Intinya, kalau ada rezeki lebih,
sedekah," katanya.
Sementara itu di mata anak buahnya, Tajeri
dipandang sebagai bos yang sangat menghargai kejujuran.
"Bos itu orangnya enak sekali. Dia
memanusiakan manusia. Dulu, ulun ini bukan siapa-siapa. Pas ikut Bos, ulun
merasa banyak sekali perubahan," kata Irsyad Rusadi, salah satu anak buah
Tajeri.
Lain lagi dengan Co Pilot Helikopter PT BKW,
Nurcholis. "Bos itu, saya sudah bekerja lama dengan Bos, betah saya.
Orangnya baik, terus kami itu karyawannya boleh minjam uang untuk buka usaha,
itu asiknya. Bayangkan, bos mana yang mau minjamin modal anak buahnya untuk
buka usaha sendiri," kata Nurcholis. (zal/by/bin)
Sumber, Radar Banjarmasin 28 Oktober 2014
------------
------------
INGIN EKONOMI KALSEL MERDEKA
"Saya asli putra Kotabaru, sudah
kewajiban saya mengembangkan tanah kelahiran saya. Semua sudah saya capai,
tinggal daerah saya, saya ingin mengabdi lewat politik," H Tajerian Noor
-----
Buta terburuk adalah buta politik. Tidak
mendengar, tidak berbicara, dan tidak berpartisipasi dalam peristiwa politik.
Tidak tahu bahwa biaya hidup, harga kacang, harga ikan, harga tepung, biaya
sewa, harga sepatu dan obat tergantung pada keputusan politik.
Orang yang buta politik biasanya bangga dan
membusungkan dadanya mengatakan bahwa ia membenci politik. Ia tidak tahu bahwa
dari kebutaan politiknya lahir pencuri terburuk dari semua pencuri - Bertolt
Brecht, penyair Jerman.
Kalimat itulah yang disitir H Tajerian Noor
akrab disapa Tajeri, saat ditanya mengapa ia sekarang mulai muncul di panggung
politik sebagai kader Partai Nasional Demokrat. Dahulu dia menganggap politik
itu, hanya sekumpulan orang partai yang kerjanya membual janji kepada rakyat.
Namun, seiring perjalanan hidup, Tajeri sadar betapa pentingnya ikut serta
dalam politik untuk memperjuangkan banua.
"Tidak bisa ternyata, kita berdiam diri
dan memaki politisi yang korup, politisi yang egois. Salah besar, anak muda
kalau tidak mau terlibat di dalam politik. Seperti kata penyair Jerman, buta
politik adalah buta terburuk, bahkan harga sayuran pun ditentukan oleh
politik," ujarnya.
Banyak hal kemudian, yang membuatnya terjun
langsung ke dunia politik, tepatnya di tahun 2009. Persahabatannya dengan
bupati termuda Indonesia, Bupati Tanah Bumbu Mardani, juga menjadi salah satu
momentum.
"Ternyata, politik di tangan anak muda
membuat perubahan sangat baik. Lihat Tanah Bumbu, meski bupatinya masih muda,
dan usia kabupaten juga muda, tapi perkembangannya sudah mengalahkan kabupaten
tetangganya yang lebih tua," sebut Tajeri, yang sekarang ini, sudah kerap
bertemu dengan tokoh politik Indonesia, seperti Wapres Jusuf Kalla, Ketum
Nasdem Surya Paloh, dan lainnya.
Untuk itu, kader Nasdem ini berniat maju ke
kancah politik yang lebih jauh lagi, menjadi pemimpin Kotabaru."Kalau ada
yang tanya, kenapa saya mau jadi Bupati Kotabaru di 2015, jawabnya sederhana.
Saya asli putra Kotabaru, sudah kewajiban saya mengembangkan tanah kelahiran
saya. Semua saya sudah capai, tinggal daerah saya, saya ingin mengabdi, dan
jalannya salah satunya lewat politik," kata Tajeri.
Pengagum Soekarno ini menambahkan, selama ini
Kotabaru tidak mampu bersaing dengan daerah lain, karena politik kebijakan di
daerah, utamanya bidang ekonomi belum maksimal. Banyak kekayaan Kotabaru,
seperti batubara, bijih besi, hasil laut justru peran ekonomi terbesarnya tetap
dikuasai asing.
"Jangan bilang merdeka, kalau kekayaan
kita masih dikuasai asing. Bukankah Presiden kita dulu, Bung Karno pernah
mengatakan itu. Kita harus merdeka, buka dalam artian fisik saja, tapi juga
ekonomi, budaya, dan lain-lainnya.
Kamu tahu sendiri kan, bagaimana kaya rayanya
Kotabaru, kaya sekali Pulau Laut kita, Pulau Sebuku kita, Pulau Sembilan kita.
Tapi apa, batubara dan bijih besi masih dikuasai asing, masih dibeli asing
dengan harga murah, perusahaan asing mengeruk alam kita, tapi apa yang kita
dapat, kerusakannya saja kah. Hasil laut kita juga, diekspor dengan harga
murah, ikan dan udang Pulau Sembilan, Tg Semalantakan, Tg Serudung," tekan
Tajeri.
Dia menegaskan, Kotabaru perlu dipimpin orang
muda yang tidak tergadai apapun, sehingga berani menerapkan kebijakan dengan
leluasa bagi kepentingan rakyatnya.
"Ke depan memang, Kotabaru mesti
dipimpin yang muda, yang mandiri, sehingga dia akan tampil berani membela
rakyat, tanpa takut kepada tekanan kepentingan pengusaha manapun, apalagi
pengusaha asing," tegasnya.
Ditanya tentang cita-citanya untuk Kotabaru
dan Kalsel, sederhana jawabnya. "Sederhana saja. Saya inginnya, rakyat
Kotabaru dan Kalsel itu menjadi tuan di tanah sendiri. Kita bangsa yang besar
kok, kita mampu mengelola kekayaan kita sendiri," sebutnya. (zal/by/bin)
Sumber, Radar Banjarmasin edisi 28 Oktober
2014
---------
Dulu Hanya Punya L300, Sekarang Bisa Kalahkan
Rifat Sungkar
Dulu hanya memiliki mobil L300, sejenis
angkot yang banyak di Terminal Pal 6 Banjarmasin. Sekarang sudah punya mobil
offroad, bahkan beberapa kali mengalahkan Rifat Sungkar di medan balap.
------
Mas Boy, julukan Tajeri yang familiar di
arena offroad. Mulai dikenal di balap mobil ekstrim sejak tiga tahun lalu.
Bernomer mobil 18 dengan tim BKW Racing Team, sudah beberapa kali meraih juara
di Kejurnas Speed Offroad.
"Dulu, waktu saya masih pertama-tama
usaha, mobil yang bisa saya beli itu L300, itu pun saya pakai kerja, angkut ini
angkut itu," kenangnya.
Sekitar tiga tahun lalu, saat PT BKW sudah
memiliki laba yang lumayan, Tajeri pun leluasa menyalurkan hobinya ke dunia
balap. Selain balap mobil, dia juga mengakomodir balapan motor di offroad atau
grass track dengan nama tim ACP BKW.
"Ya, setelah saya punya rezeki yang
cukup, baru saya bisa leluasa geluti hobi saya itu. Dari dulu memang suka
menjajal trek tanah liat, kalau sudah di lapangan, adrenalin yang memacu,
membuat saya bergairah," ujarnya tersenyum.
Bahkan di beberapa Kejurnas Speed Offroad,
Tajeri berkali-kali mengalahkan pembalap nasional Rifat Sungkar. Ditanya soal
itu, Tajeri kembali tersenyum. "Ah, tidak juga. Semua hal itu, kalau
memang kita senangi, itu tadi berangkat dengan hati, maka kita akan bisa. Saya
belajar sendiri membalap, ya paling kalau ketemu pembalap hebat saling tukar
pengalaman, tukar wawasan," akunya.
Disinggung dengan angka 18, angka itu memang
sering dia pakai, bukan hanya untuk balapan. "Bagi saya angka 18 itu
adalah angka keberuntungan," tutur pengagum pembalap MotoGP Michael Doohan
dan F1 Michael Schumacher ini.
Pembalap grasstrack Tanah Bumbu, Ansyari yang
juga anggota tim ACP BKW mengatakan, dunia grasstrack Tanah Bumbu semakin maju
sejak adanya Tajeri. "Dia memberikan bantuan luar biasa bagi perkembangan
dunia grasstrack, ditambah lagi sejak dia menjabat sebagai Ketua Koni Tanah
Bumbu, olahraga di sini semakin maju," kata Ansyari. (zal/by/bin)
Sumber, Radar Banjarmasin edisi 28 Oktober
2014
Assalamualaikum wrb,perkenalkan saya Sinta dari Padang saya pengusaha properti,saya ngin berbagi pengalaman kepada teman2 semua,dulu saya hanya penjual jamu keliling,hidup susah penghasilanpun hanya bisa untuk makan,saya punya anak tiga suami tinggalkan saya pada saat kelahiran anak saya yang ke 3.putus asa sempat terlintas dipikiran saya,tapi saya harus berjuang demi anak2 saya,tidak sengaja saya buka internet dan saya lihat no ustazd hakim,saya coba telpon beliau,saya dikasi solusi tapi saya ragu untuk menjalankannya tapi saya coba beranikan diri mengikuti saran beliau syukur alhamdulillah sekarang saya bisa sukses seperti ini usaha properti saya terbilang sukses,sekarang semua anak2 saya sekolah dan sudah ada yang sarjana,terimah kasih saya ucapkan pada ustazd hakim berkat anda saya bisa seperti ini,khusus untuk room ini terima kasih karna saya bisa berbagi pengalaman,untuk teman2 yang mau seperti saya atau yang sedang dalam kesusahan khususnya yang terlilit hutang banyak silahkan hub ustazd hakim di nmr 082281871557 insya Allah dikasi solusi,ini pengalaman saya nyata dan tidak ada karangan apapun sumpah atas nama Allah,salam persaudaraan,WAssalam
ReplyDeletemantap !!!!
ReplyDeleteCalls Only ::{+16264653418}
ReplyDeleteWhatsApp Only::{+33753893351}
Ini adalah CREDIT UNION DAYA LESTARI, kami adalah pemegang saham CREDIT UNION DAYA LESTARI prioritas utama kami adalah memberikan bantuan keuangan kepada keluarga Anda tempat kerja Anda baik proyek pinjaman pribadi yang memerlukan dana besar atau Anda kekurangan dana dan Anda memerlukan dana untuk situasi buas kami. sedang mengalami. dapat memberi Anda layanan keuangan ini tanpa mengklaim jaminan keamanan KTA karena kami tidak berada di sini untuk memperparah situasi keuangan Anda namun memberikan bantuan keuangan kepada Anda sehingga satu-satunya jawaban bagi Anda untuk mengatasi trauma keuangan Anda adalah CREDIT UNION DAYA LESTARI jadi jika Anda sangat membutuhkan dana yang sangat penting ini yang perlu Anda lakukan adalah menghubungi kami melalui alamat berikut karena Anda akan hadir dengan kepuasan dan kegembiraan, kami selalu berada dalam dua puluh jam sehari. dan tujuh hari seminggu sehingga staf kami akan memberikan layanan keuangan terbaik yang Anda inginkan
email: (iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com)
BBM: {D8980E0B}
Kami memperlakukan klien kami dengan sangat hormat karena bertahun-tahun kerja sama membuat kami terus berjalan karena oleh karena itu penawaran kami sangat menarik dan prosesnya sederhana dan tanpa tekanan.
luar biasa
ReplyDelete